TAKALAR, TURUNGKA.COM - Banjir memang dapat berdampak
buruk bagi masyarakat, namun hal berbeda kita temukan di Desa Paddinging, Kecamatan
Sanrobone, Takalar.
Jalan menuju kota Takalar dari arah barat ini senantiasa
tergenang banjir yang berasal dari sungai di sisi jalan yang meluap bila musim
penghujan tiba. Namun hal ini dimanfaatkan sebagian masyarakat untuk memancing
ikan.
“Lumayan, ada ikan mujair, ikan gabus, ikan lele dan ikan
air tawar lainnya yang terbawa banjir dari hulu,” ujar Daeng Maraga, salah
seorang warga yang ikut memancing.
Mereka menangkap ikan dengan menggunakan berbagai alat
pancing, bahkan ada di antara mereka yang menggunakan jaring karena dinilai
lebih efektif.
Menurut Daeng Maraga, hal ini sudah menjadi kebiasan
masyarakat setempat tiap kali musim penghujan tiba, “Meski terlihat banjir
menggenangi berpetak-petak sawah, namun masyarakat tidak terlalu risau karena biasanya
air akan cepat surut seiring berhentinya hujan sehingga tidak terlalu
terpengaruh pada padi yang baru ditanam.”
Selain itu, beberapa warung makanan dan bengkel sepeda
motor juga memetik berkah dari banjir yang datang tahunan ini. Bengkel-bengkel
di sekitar tempat itupun dapat meraup untung dari pengguna jalan yang motornya
mogok karena banjir.
“Meskipun kita tidak berharap banyak motor yang mogok, tapi
setiap hari ada saja motor yang mogok, jadi kita hanya mengerjakan tugas
sebagai montir,” tutur seorang tukang bengkel, Daeng Ngeppe.
Begitu pula warung-warung seperti warung coto, pallubasa,
bakso dan penjual lainnya di sepanjang jalan. Karena banjir dan hujan yang tak
henti mengguyur, menjadi alasan untuk singgah menikmati makanan hangat yang
berkuah.
Hal tersebut diakui oleh salah seorang penjual Pallubasa,
Daeng Kebo, “Setelah bergelut dengan derasnya hujan, sekalian mereka berteduh
dan menikmati semangkuk pallubasa.”
Penulis : Isbawahyudin
Editor : Kasman McTutu
0 komentar:
Posting Komentar