TAKALAR, TURUNGKA.COM - Awal
tahun 2013 basah kuyup karena hujan. Dua pekan terakhir, hujan deras disertai angin
kencang tak pernah henti mengguyur. Hal ini mengakibatkan banjir dan rumah
rusak terkena puting beliung atau tertimpa pohon tumbang.
Kondisi ini membuat Hj. Nursiyah, Kepala Sekolah SD Pajjangngengang
No. 193 Kec. Galesong, Takalar merasa khawatir terhadap kondisi ini.
"Kami hanya bisa mengimbau kepada murid-murid agar
senantiasa waspada terhadap kondisi ini, begitu pula para orang tua murid agar
bersedia meluangkan waktunya untuk mengantar anaknya pulang pergi sekolah,” tutur
Nursiyah.
Lanjut Nursiyah, “Kami tidak bisa mengambil keputusan sepihak
untuk meliburkan anak-anak karena tidak ada instruksi dari Dinas Pendidikan Kab.
Takalar.”
Kekhawatiran juga nampak dari wajah orang tua yang setiap
hari mengantar anaknya ke sekolah, Hj. Jia misalnya. Ibu ini khawatir anaknya
tertimpa pohon atau terjatuh ke dalam lubang galian.
“Saya setiap hari mengantar anak ke sekolah karena takut dia
tertimpa pohong tumbang, atau hanyut di bantilan pabbatuang (galian tambang batu bata).”
Bantilan pabbatuang memang lumayan banyak di sekitar SD Pajjangngengang No. 193.
Sambil menunjuk ke salah satu lubang, Hj. Jia berujar, “Apalagi
dia sering bermain di sana bersama teman-temannya,” sambil menggandeng anak
laki-lakinya
Kondisi hujan dan angin kencang di Kec. Galesong memang sudah mengkhawatirkan, hampir seluruh desa di Kec. Galesong terlhat banyak terlihat pohon tumbang yang berserakan di sisi jalan.
Kondisi hujan dan angin kencang di Kec. Galesong memang sudah mengkhawatirkan, hampir seluruh desa di Kec. Galesong terlhat banyak terlihat pohon tumbang yang berserakan di sisi jalan.
Bahkan rob (air laut yang pasang) sudah masuk ke pemukiman
warga di Desa Popo. Kejadian masuknya rob ke pemukiman baru terjadi pada tahun
ini.
Penulis : Isbawahyudin
Editor : Kasman McTutu
0 komentar:
Posting Komentar