![]() |
Desa Bontoloe |
Seorang warga di Desa Pattinoang harus merelakan rumahnya siobrak-abrik
angin. Daeng Tino, sang pemilik rumah, seorang janda sebatang kara harus
menerima kenyataan, seng rumahnya terangkat oleh kencangnya angin.
Daeng Tino menuturkan, "Saya tadi tidak di rumah, saya
berkunjung ke rumah tetangga, setelah hujan reda, saya pulang, ternyata atap rumahku
sudah hilang separuh."
Untuk meringankan derita Daeng Tino, warga secara sukarela bergotong-royong
memperbaiki rumahnya. Namun karena pengerjaannya belum selesai, Daeng Tino untuk
sementara diungsikan kerumah salah seorang warga.
Kondisi lebih parah terjadi di dusun Bobojangang Desa
Bontoloe, sekira 8 rumah warga rusak berat, bahkan sebagian rata dengan tanah. Menurut
seorang warga yang bernama Ruslan kejadian ini terjadi sesaat setelah sholat
azhar.
“Angin yang sangat kencang secara tiba-tiba datang dan
merobohkan rumah warga, beruntung saat itu kondisi rumah dalam keadaan kosong
karena penghuninya sigap meninggalkan rumah saat angin kencang datang, sebagian
yang lain sedang berada di sawah, sehingga tidak sampai jatuh korban.” Cerita Ruslan.
Saat dikonfirmasi tentang bantuan, Ruslan menjawab, “Saya tidak
tahu, tapi sampai sekarang, saya belum melihat pihak pemerintah atau dari pihak
lain yang datang, tapi sejauh ini belum ada.”
Angin kencang juga menghantar rumah penduduk di Desa Tarowang.
Jumlah rumah rusak dan roboh belum teridntifikasi, masyarakat yang tertimpa
musibah sangat mengharapkan pemerintah segera turun tangan secepatnya.
0 komentar:
Posting Komentar