TAKALAR, TURUNGKA.COM - Rapat
Pengurus dan anggota Hipermata Komisariat STAI Yapis dibubarkan pihak kampus. Di
tengah diskusi mengenai persiapan Muskom Hipermata, Tiba-tiba seorang Staf yang
merangkap Dosen STAI Yapis menghentikan rapat.
Dosen yang bernama Syariful Alam langsung menegur segenap mahasiswa
yang menghadiri rapat tersebut, "Rapat apa ini!?” Katanya dengan nada
tinggi. Sontak peserta rapat dan calon anggota Hipermata kaget bukan main.
Sekretaris Umum Hipermata Kom. STAI Yapis, Musyafir, mencoba
memberi penjelasan, “Ini rapat Hipermata Pak, untuk persiapan Muskom di Malino dengan
peserta kader Hipermata dari mahasiswa STAI Yapis.”
Tapi penjelasan Musyafir malah membuat Syariful kian berang
dan mengeluarkan ancaman, “Awas kalau ada mahasiswa yang ke Malino!" Begitu
si Dosen meninggalkan tempat rapat, suasana rapat menjadi kacau balau.
Untuk menyelesaikan kesalahpahaman yang muncul, beberapa pengurus
menemui Syariful Alam di ruangan staf STAI Yapis Takalar.
Dari pertemuan itu ketahuanlah pangkal soalnya,"Saya bukannya menolak Hipermata, saya hanya
tersinggung dengan rapat yang diadakan di kampus ini tanpa ada surat izin
kepada staf.” Terang Syariful.
Masih lanjut Syariful, “Lagian saya tidak
berhak memberi kalian izin tanpa sepengetahuan ketua yayasan.”
“Saya juga ragu akan keikhlasan pembentukan
komisariat ini yang terkesan dipaksakan, ada kepentingan di balik ini semua, dan
jika masih ingin melanjutkan kegiatan ini jangan memakai nama STAI Yapis.” Syariful
bertegas.
Ditemui di tempat berbeda, salah seorang
personil Pengurus Besar Hipermata, Anto menjelaskan bahwa Hipermata telah lama
hadir sebelum STAI Yapis didirikan, ”Hipermata ini senantiasa mendapat dukungan
dari pemerintah, jadi kalau soal perizinan mudah bagi kami.”
“Mengenai adanya kepentingan berdirinya
komisariat ini, ya memang ada, yaitu mengakomodir mahasiswa STAI Yapis untuk
bergabung di Hipermata dan beraktualisasi disini.” Jelas Anto.
“Jika itu kepentingan politik atau
apalah yang dimaksud oleh beliau, logika kepentingan politik darimana?” Anto
balik bertanya.
0 komentar:
Posting Komentar