TAKALAR, TURUNGKA.COM - Kebijakan
pemerintah untuk menghentikan penerimaan tenaga sukarela, membuat khawatir beberapa
kalangan, termasuk beberapa orang mahasiswa STAI Yapis yang awak turungka temui
ahad (03/03/2013) sekira pukul sembilan pagi.
Mereka mengeluhkan kebijakan yang menurut mereka menutup
kesempatan bagi mereka untuk mengabdi dan mengimplementasikan ilmu yang mereka
dapatkan di bangku kuliah.
Suardi, mahasiswa STAI Yapis Jurusan Pendidikan Agama Islam semester
VI mengemukakan, “Kebijakan pemerintah ini membuat saya sebagai calon guru
khawatir, kami sudah tidak bisa lagi menjadi tenaga pengajar dalam waktu dekat
ini.”
“Padahal, menjadi tenaga sukarela
bukan saja menjadi investasi saya untuk menjadi CPNS atau PNS, tetapi menjadi
tenaga sukarela itu untuk mengaktualisasikan dan mengasah pengetahuan saya
sebagai calon pengajar.” Lanjut Suardi.
Mahasiswa lain, Musfiatu Rahma juga mengemukakan
hal senada, “Kebijakan tersebut secara tidak langsung dapat menurunkan semangat
kita sebagai calon guru, karena menjadi tenaga sukarela adalah implementasi
kemampuan yang didapat di kampus.”
Mereka mengemukakan hal tersebut saat mereka sedang nongkrong di parkir kampus sambil menanti dosen yang belum datang.
0 komentar:
Posting Komentar