JAKARTA, TURUNGKA.COM - Rencana pemerintah
menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) disikapi serius Ketua Umum PB Pemuda
Muslimin Indonesia.
Ketua
Umum PB Pemuda Muslimin Indonesia menyatakan bahwa organisasi kepemudaan yang
dipimpinnya menolak dengan lantang dan tegas atas kebijakan menaikkan harga
BBM.
Alasannya,
kebijakan tak populis tersebut hanya akan menambah jumlah masyarakat miskin di
Indonesia.
“Karena
kebijakan menaikkan BBM salah sasaran, maka kami tegas menolak kebijakan ini,”
ujar Bang Bili, Jum’at (07/06/2013), di Sekretariat PB Pemuda Muslimin
Indonesia, Jakarta.
Menurut
Bang Bili, berdasar PD/PRT dan kajian yang dilakukan Pemuda Muslimin Indonesia,
kenaikan BBM tidak perlu dilakukan jikalau pemerintah SBY benar-benar serius
dalam mengelola semua potensi minyak bumi, Gas dan sumber daya alam lainnya
yang ada di Indonesia untuk kepentingan dan kemakmuran Ummat/NKRI.
Dalam
prakteknya hal itu ternyata tidak dilakukan oleh pemerintahan SBY, akibatnya
pemerintah memilih menyengsarakan rakyatnya dengan menaikkan harga BBM.
“Padahal
amanat undang-undang sudah sangat jelas, yakni potensi Migas adalah untuk
kemakmuran rakyat, dan bukan malah menyengsarakan rakyat,” tegas Bang Bili.
Kondisi
tersebut diperparah dengan kebiasaan pemerintah selama ragu-ragu dan selalu
mengolor-olor waktu rencana kenaikan harga BBM.
Akibatnya
apa??, meski BBM belum naik.., tapi harga kebutuhan bahan pokok sudah melambung
naik semua.
“Itulah
yang membuat Ummat makin sengsara. Karena harga kebutuhan pokok naik dua kali,
yakni sebelum harga BBM naik dan sesudah BBM naik,” tandas M. Muhtadin Sabili.
0 komentar:
Posting Komentar