JAKARTA, TURUNGKA.COM - Pimpinan Besar Pemuda Muslim Indonesia mendesak Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono agar melakukan lobby kepada pihak bertikai serta
berperan aktif dalam menghentikan kekerasan yang terjadi di Mesir pada hari
ini.
Demikian disampaikan oleh M. Muhtadin Sabili, Ketua Umum PB Pemuda Muslimin Indonesia dalam rilisnya, Kamis (15/8).
Demikian disampaikan oleh M. Muhtadin Sabili, Ketua Umum PB Pemuda Muslimin Indonesia dalam rilisnya, Kamis (15/8).
Dikatakan Sabili, kekerasan yang dilakukan oleh Militer
Mesir terhadap pendukung Presiden Mursi yang sah dipilih secara demokratis
merupakan pelanggaran HAM berat. Oleh sebab itu, Indonesia sebagai negara
muslim terbesar wajib berperan aktif agar tindakan biadab militer Mesir segera
dihentikan.
"Kami harap Presiden SBY tidak hanya menyuarakan penghentian pembantaian rakyat Mesir yang dilakukan oleh Militer Mesir, namun berpartisipasi aktif dlm menghentikan kekerasan" ucapnya
Tak hanya itu, Pemuda Muslimin Indonesia juga akan mengirimkan surat desakan kepada PBB yang akan dikirim langsung melalui perwakilan yang ada di Jakarta.
"Dalam surat itu kami mendesak PBB menerjunkan pasukan perdamaian agar terjadi rekonsiliasi damai pasca penggulingan mursi dan mengawal proses pemilu yang lebih terlegitimasi," ucapnya.
Kenapa harus pasukan Perdamaian? Menurut Sabili, di Mesir saat ini terjadi militerisasi, dimana militer yang seharusnya melindungi rakyatnya bukan sengaja membasmi rakyatnya.
Perlu diketahui, pembubaran paksa aksi pendukung Presiden Mursi di Kairo oleh militer Mesir tercatat 300 jiwa melayang, namun dari informasi yang berkembang korban sudah mencapai ribuan.
"Kami harap Presiden SBY tidak hanya menyuarakan penghentian pembantaian rakyat Mesir yang dilakukan oleh Militer Mesir, namun berpartisipasi aktif dlm menghentikan kekerasan" ucapnya
Tak hanya itu, Pemuda Muslimin Indonesia juga akan mengirimkan surat desakan kepada PBB yang akan dikirim langsung melalui perwakilan yang ada di Jakarta.
"Dalam surat itu kami mendesak PBB menerjunkan pasukan perdamaian agar terjadi rekonsiliasi damai pasca penggulingan mursi dan mengawal proses pemilu yang lebih terlegitimasi," ucapnya.
Kenapa harus pasukan Perdamaian? Menurut Sabili, di Mesir saat ini terjadi militerisasi, dimana militer yang seharusnya melindungi rakyatnya bukan sengaja membasmi rakyatnya.
Perlu diketahui, pembubaran paksa aksi pendukung Presiden Mursi di Kairo oleh militer Mesir tercatat 300 jiwa melayang, namun dari informasi yang berkembang korban sudah mencapai ribuan.
0 komentar:
Posting Komentar