MAKASSAR,
TURUNGKA.COM -
Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) HMI MPO Cabang Makassar menerbitkan
tabloid bulanan LAPMI Makassar. Tabloid bulanan LAPMI ini diberi nama Tabloid
BULETINSIA.
Direktur
LAPMI Makasssar, Najamuddin Arfah mengatakan, penerbitan Tabloid BULETINSIA
merupakan agenda LAPMI periode 2012-2013 yang telah dicita-citakan jauh-jauh
hari. “Alhamdulillah,
berkat kerja keras pengurus LAPMI, doa dan support dari ikhwan/ akhwat dan alumni HMI
Makassar, kami sukses melakukan penerbitan tabloid edisi perdana ini,” kata
Najamuddin, Kamis (3/10/2013).
Menurut
Naja’, sapaan akrab Najamuddin Arfah, kehadiran Tabloid BULETINSIA merupakan
respon LAPMI melihat realitas media saat ini yang cenderung menjadikan
mahasiswa sebagai “objek” negatif pemberitaan media massa lokal maupun
nasional.
“Kita tidak
bisa pungkiri bahwa opini public, masyarakat terhadap citra mahasiswa banyak
dikonstruksi oleh media, sehingga kami di HMI berfikir untuk melawan arus
tersebut dengan membuat media sendiri,” tuturnya
Selain
itu, kehadiran tabloid BULETINSIA merupakan jawaban atas kondisi gerakan
mahasiswa saat ini yang dianggap cenderung tidak lagi menarik dan dari sisi
pencitraan publik sudah tidak efektif lagi, sehingga kehadiran Tabloid
BULETINSIA dengan mengusung visi sebagai media gerakan alternatif mahasiswa,
mainstream gerakan mahasiswa saat ini sebagai alternatif gerakan lain bagi
mahasiswa yang ingin melakukan kritik kepada pemerintah melalui tulisan dan
konstruksi opini gerakan bagi masyarakat umumnya.
“Kita
berharap, mahasiswa khususnya mahasiwa Islam saat in bisa menjadikan media
sebagai salah satu alternatif gerakan, bukankah gagasan kita hanya akan menjadi
sebuah teriakan belaka jika gagasan kita tidak disertai dengan tulisan?” Tandasnya.
Lebih
jauh ia menjelaskan, media saat ini menjadi kekuatan adidaya dalam membentuk
opini publik. Kedigdayaan yang dimiliki media bukan untuk dihindari dan
dilemahkan akan tetapi ia mesti dilihat sebagai sebuah potensi yang bisa
digunakan untuk kebutuhan gerakan, media juga tidak mungkin dihilangkan dari
ruang publik karena berita telah menjadi kebutuhan masyarakat post- industri,
yang dibutuhkan adalah kecerdasan dalam memainkan media, kecerdasan tersebut
akan lebih terekspresikan dengan penguasaan media sendir agar gagasan dapat
disampaikan secara orisinil tanpa reduksi.
Penerbitan
edisi perdana kali ini dicetak sebanyak 1.000 eksemplar dengan tebal 12
halaman. Sasaran distribusinya adalah kader HMI, Alumni, mahasiswa,
kampus-kampus dan publik. “Insya Allah target cetak kami tiap bulan adalah
2.000 exempar, 16 halaman.”
0 komentar:
Posting Komentar