JAKARTA,
TURUNGKA.COM - Menanggapi kondisi
kredibilitas dan independensi Mahkamah Konstitusi (MK) yang semakin jauh dari
kepercayaan masyarakat, Ketua PB HMI (MPO), Puji Hartoyo menilai hal tersebut
akibat skandal kasus suap yang menimpa eks Ketua MK, Akil Muchtar ditambah lagi
kasus sengketa hasil pilkada Maluku yang berakhir ricuh.
“Marwah MK runtuh setelah terbongkarnya kasus suap Ketua MK Akil Muktar. Puncak ketidakpercayaan masyarakat terlihat dalam Sidang Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Kepala Daerah Provinsi Maluku 2013 berlangsung ricuh,” tulis Oji sapaan Puji Hartoyo dalam rilisnya kepada Buletinsia Sabtu (16/11/2013).
Menurutnya lagi, kondisi ketidakpercayaan publik terhadap kinerja
hakim-hakim Mahkamah Konstitusi menjadi perhatian kita untuk mengawal
penyelamatan MK sebagai lembaga peradilan yang kembali dipercaya dan dihormati
lagi oleh masyarakat apalagi menjelang pemilu 2014.
“Terlebih menjelang hajatan pemilu 2014 yang akan berlangsung tahun depan. Apabila kondisi MK yang masih dipertanyakan kredibilitas maka potensi kericuhan bisa menjadi lebih besar yang dapat berdampak pada konflik horizontal atas ketidakpuasan putusan-putusan MK atas sengketa pilkada maupun pemilu 2014 mendatang,” lanjut Oji.
Olehnya, dalam menyikapi terjadinya kericuhan dalam sidang Mahkamah Konstitusi dalam sengketa pilkada Maluku, Pengurus Besar HMI (MPO) menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut:
1.
Menghimbau seluruh
lapisan masyarakat untuk mengawal dan menjaga marwah Mahkamah Konstitusi
sebagai lembaga peradilan yang kredibel dan terpercaya.
2.
Mendesak MK untuk segera
berbenah dengan lebih transparan dalam proses sengkata peradilan.
3.
Mendesak aparat
kepolisian untuk lebih sigap dengan tindakan preventif dalam mengawal
proses persidangan dilembaga peradilan baik di MK maupun lembaga peradilan
lainnya sehingga kejadian tersebut tidak terulang lagi. (abr/kdm)
0 komentar:
Posting Komentar