JAKARTA, TURUNGKA.COM – “Dua tokoh
besar yang selalu menginspirasi saya melalui bukunya hingga saat ini adalah
Tjokroaminoto dan Buya Hamka.” Ujar A.M. Fatwa ketika memberikan amanah pada
Pembukaan Majelis Syuro ke-XII Pemuda Muslimin Indonesia, jum’at (14/03/2014)
sore.
Masih
menurut Fatwa, “Sikap politik saya senantiasa dipandu oleh buku Sosialisme
Islam serta Program Azas dan Tandhiem dari Tjokro, dan buku Ayah serta Tasawuf
Modern dari Buya Hamka. Keduanyalah yang membentuk kepribadian saya.”
Aktivis
Islam yang pernah menjadi tahanan politik di era orde baru karena kasus Tanjung
Periuk mengakui ketersambungan idealisme perjuangan dengan Pemuda Muslim, “Meskipun
saya bukan kader SI-Indonesia maupun Pemuda Muslim, tapi kita diinspirasi oleh
pemikiran tokoh yang sama, Tjokro.”
“Tjokro
ini unik, meskipun dia aktivis Islam, namun dari didikannya mampu melahirkan
tiga tokoh besar dalam sejarah bangsa ini. Ketiganya berjuang demi bangsa dan
negara dengan ideologi yang berbeda.” Jelas Fatwa.
Ketiga
tokoh dimaksud adalah Semaun dengan ideologi Komunis yang kemudian menjadi
pentolan Partai Komunis Indonesia, S.M. Kartosoewirjo dengan ideologi Islam
melalui Partai Masyumi, kemudian melalui DI/TII, serta Soekarno yang nasionalis
dan berjuang melalui Partai Nasionall Indonesia.
Pada
kesempatan tersebut, Fatwa berharap agar kader-kader Pemuda Muslim bisa menjadi
tokoh sebagaimana murid-murid Tjokto tersebut. (ist/kdm)
0 komentar:
Posting Komentar