PATTALLASSANG,
TURUNGKA.COM -
Dualisme kepengurusan yang dialami oleh Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Takalar
(Hipermata), membuat sekelompok kader merasa gerah, dan mendeklarasikan Majelis
Penyelamat Organisasi HIPERMATA (MPO Hipermata).
Bertempat di Gedung
Islamic Center Kabupaten Takalar, puluhan anggota Hipermata dari berbagai
komisariat mengadakan Musyawarah Besar MPO Hipermata, ahad (09/03/2014) pagi. Sementara, deklarasi MPO Hipermata sendiri
berlangsung pada rabu (05/03/2014) di Kafe Mazzagena.
Koordinator kegiatan, Rahmat Rawatip menjelaskan, “Motivasi utama kita mendeklarasikan MPO Hipermata ini adalah kesamaan visi kita, kami merasa Hipermata yang sama-sama kita cintai telah ternodai dengan unsur politik praktis.”
“Hipermata telah keluar dari khittah
sebenarnya sebagai organisasi independen, di samping itu, MPO Hipermata ini
akan kita fokuskan pada pengenalan budaya budaya lokal yang ada di Kabupaten
Takalar.” Jelas Rahmat.
“Sebenarnya MPO Hipermata ini ibarat bunga mawar merah, kami berusaha membuat harum agar Hipermata kembali disenangi dan dicintai masyarakat Takalar.”
Kegiatan yang dihadiri oleh perwakilan 14 komisariat ini berlangsung sederhana dengan mengusung tema ‘Hipermata Menyongsong Pembangunan Kabupaten Takalar Yang Lebih Baik’.
“Sebenarnya MPO Hipermata ini ibarat bunga mawar merah, kami berusaha membuat harum agar Hipermata kembali disenangi dan dicintai masyarakat Takalar.”
Kegiatan yang dihadiri oleh perwakilan 14 komisariat ini berlangsung sederhana dengan mengusung tema ‘Hipermata Menyongsong Pembangunan Kabupaten Takalar Yang Lebih Baik’.
“Tema ini kami pilih karena sesuai dengan
visi pemerintah Kabupaten Takalar, kita sengaja mengangkat tema diatas sebagai
upaya mendorong dan mengawal pembangunan di Kabupaten Takalar.” Pungkas Rahmat,
yang merupakan kader Hipermata dari UNM. (idm/kdm)
0 komentar:
Posting Komentar