SUNGGUMINASA,
TURUNGKA.COM – Untuk membangun daya kritis perempuan Indonesia, Koalisi Perempuan
Indonesia (KPI) menggelar Seminar, yang dirangkaikan dengan Konferensi Cabang I
KPI Cabang Gowa.
Adapun tema seminar yang
digelar pada hari selasa (18/03/2014) dan dihadiri peserta sekitar 150 orang
yang terdiri dari aktivis NGO lokal, Anggota Balai Perempuan KPI, Pemerintah,
anggota legislatif Kab. Gowa ini, mengangkat tema “Perempuan di Wilayah
Tambang”.
“Untuk membahas materi
ini, kami menghadirkan pemateri seperti Kanda Zohra Andi Baso (Presidium
Nasional KPI), Hasniati Hayat (anggota DPRD Kab. Gowa), dan Agus Edi (Staf
Dinas Pertambangan Kab. Gowa),” jelas ketua panitia kegiatan, Nellyathi Makkarumba.
Masih menurut Nellyathi, perempuan penting untuk bicara tentang tambang karena dampak negatif dari tambang sangat berpengaruh terhadap perempuan, “Misalnya, minimya upah yang didapatkan serta ada proses pemiskinan terhadap perempuan.”
Masih menurut Nellyathi, perempuan penting untuk bicara tentang tambang karena dampak negatif dari tambang sangat berpengaruh terhadap perempuan, “Misalnya, minimya upah yang didapatkan serta ada proses pemiskinan terhadap perempuan.”
Pemiskinan perempuan yang dimaksud,
terjadi karena hilangnya mata pencahariam seiring dengan hilangnya lahan
perkebunan yang dialihfungsikan menjadi lahan tambang, sehingga terjadi
pengalihan mata pencaharian bahkan terjadi pengangguran karena perempuan
kehilangan sumber-sumber ekonomi.
“Selain itu, rusaknya lingkungan, rusaknya
lahan, korban jiwa serta munculnya konflik, kekerasan seksual di wilayah
tambang, perlu pendapatkan pengawasan dari semua pihak, terutama DPRD, dan
dukungan organisasi seperti KPI untuk menlahirkan regulasi terkait perempuan di
wilayah tambang.” Pungkas Nellyathi. (ist/kdm)
0 komentar:
Posting Komentar