MANGARABOMBANG, TURUNGKA.COM - Sungguh ironis, lembaga pendidikan yang mestinya
memberikan pencerahan dan pencerdasan kepada generasi bangsa, sebaliknya telah
merusak daya belajar siswa dengan ajaran-ajaran menyimpang dan merusak
keyakinan.
Realitas memilukan ini, bermula sejak SMPN 4 Mangarabombang dipimpin Muhammad Tamrin, S. Pd.I. kultur dan iklim pembelajaran di SMPN 4 Mangarabombang menjadi rusak dan destrukstif akibat model kepemimpinannya yang otoriter dan bertangan besi.
Realitas memilukan ini, bermula sejak SMPN 4 Mangarabombang dipimpin Muhammad Tamrin, S. Pd.I. kultur dan iklim pembelajaran di SMPN 4 Mangarabombang menjadi rusak dan destrukstif akibat model kepemimpinannya yang otoriter dan bertangan besi.
Bahkan,
ajaran sesat dan menyimpang dengan sengaja dibiarkan tumbuh dan berkembang di
kalangan siswa maupun gurunya. Betapa tidak, di SMPN 4
Mangarabombang kini disebarkan ajaran bahwa setelah Nabi Muhammad SAW, masih
ada nabi selanjutnya.
“Secara batin, kami merasa sangat tertekan dan menderita akibat intimidasi kepala sekolah dengan konco-konconya. Siswa ataupun siswi yang berani melaporkan dan bersaksi kepada pihak eksternal tentang ajaran sesat di SMPN 4 Mangarabombang, akan langsung dipecat dan diganjar hukuman berat berupa pemukulan. Karena itu, di sekolah ini kami ibarat binatang ternak yang hidup dalam kandang kesesatan,” tangis seorang siswi dengan hati yang tersakiti.
Pendapat miris yang senada juga dilontarkan siswa lainnya, “Terus terang, saya mengalami goncangan keimanan yang menakutkan. Guru baru yang diangkat secara ilegal oleh kepala sekolah, mengajarkan kami tentang kewajiban mentaati ajaran rasul setelah kenabiaan Muhammad SAW. Kami dipaksa menerima ajaran sesat tersebut. Akhrinya, hingga saat ini saya mengalami hari-hari paling menyedihkan dan menyiksa dalam kehidupan, ” urainya dalam tekanan.
Sementara itu, keberatan dewan guru dan staf administrasi di SMPN 4 Mangarabombang disuarakan lantang oleh Daeng Situju. Menurutnya, upaya penyesatan dan penyebaran ajaran menyimpang di SMPN 4 Mangarabombang harus segera dihentikan.
“Dalam rangka mengembalikan suasana kondusif dan iklim pembelajaran yang sehat di SMAN 4 Mangarabombang, saudara Muhammad Tamrin, S. Pd.I harus segera diturunkan dari jabatan Kepala Sekolah. Dua dosa terbesarnya yaitu memotong beasiswa buat siswa miskin serta membiarkan ajaran sesat di SMPN 4 Mangarabombang. Bukankah, penguasa yang merampas hak siswa miskin sama dengan raja durjana yang paling kejam? Bukankah dengan membiarkan ajaran sesat, sama saja mengajak warga Laikang kembali memberhalakan dunia yang jahiliyah?” pungkasnya berapi-api. (zdr/kdm)
Wah kenapa baru sekarang dipublikasikan ? Orang-orang sekitar sekolah dan oknum guru juga harusnya berani melaporkan hal ini. Takut ya ? Sungguh ironi sekali padahal negara kita adalah negara hukum
BalasHapuskalo memang ini betulo betul terjadi sesuai berita tersebut diatas maka tidak ada lagi alasan lain selain kata mundur bagi kepala sekolah tersebut dan setelah mundur maka harus dituntut secara Hukum ..
BalasHapus