JAKARTA,
TURUNGKA – Anggota Pramuka diimbau menggunakan hak pilihnya
dalam Pemilu Presiden alias tidak golput. Tahun ini Pramuka menjadi
ekstrakurikuler wajib di sekolah, sehingga Gerakan Pramuka akan mengkampanyekan
anti golput di sejumlah daerah menjelang Pilpres Juli mendatang.
“Siapapun presiden yang terpilih akan kita dukung dan
siapapun presiden yang terpilih kami harapkan mendukung Gerakan Pramuka. Jangan
golput, karena Pemilu merupakan peluang bagi generasi muda untuk berpartisipasi
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Ketua Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka, DR. Adhyaksa Dault, usai Penutupan Rakernas Pramuka, di Jakarta, Jumat
(27/06/2014).
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, sebagian besar
Aggota Gerakan Pramuka merupakan pemilih pemula. “Cari tahu capres dan cawapres
yang dipilih, tentukan pilihan. Tapi jangan karena berbeda pilihan malah
menimbulkan perpecahan,” ujarnya.
Rakernas akan diselenggarakan pada tanggal 25 – 27
Juni 2014 di Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur dengan mengusung
tema “Memantapkan Implementasi Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan
Guna Membangung Karakter Kaum Muda Indonesia.”
Sebanyak 320 peserta akan mengikuti Rakernas yang juga
akan membahas program kerja di tahun 2015. Adhyaksa juga meminta agar Pramuka
membantu kelancaran Pilpres dengan berperan di daerah masing-masing.
Dalam Rakernas tersebut, sejumlah Menteri juga juga
hadir memberikan pembekalan, yakni DR. H.R Agung Laksono (Menteri Koordinator
Bidang Kesejahteraan Rakyat), Prof. Muhammad Nuh (Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan), Roy Suryo Notodiprojo (Menteri Pemuda dan Olah Raga). (ist/kdm)
0 komentar:
Posting Komentar