MAKASSAR,
TURUNGKA.COM - Walikota
Makassar, Danny Poemanto secara tiba-tiba hadir beberapa menit sebelum
berakhirnya acara pelantikan pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Majelis
Penyelamat Organisasi (MPO) Cabang Makassar yang berlangsung di aula pertemuan
BBPPKS Kemensos Makassar, Jumat, (27/06/2014).
Kehadiran
Walikota Makassar yang punya program andalan “Makassar Tidak Rantasa’” ini
didampingi istri tercintanya, Indira Yusuf Ismail.
Pada
kesempatan tersebut, Danny Poemanto memberikan sepatah kata dihadapan para tamu
undangan dan pengurus HMI Cabang Makassar.
“Mohon
maaf sebelumnya atas keterlambatan saya, hari ini kami ada pertemuan di Jakarta
dan alhamduliillah masih bisa menyempatkan hadir di tengah keluarga besar HMI
MPO Makassar, lebih baik terlambat daripada tidak menghadiri,” ucapannya
dihadapan kader HMI dan undangan yang hadir pada acara pelantikan tersebut.
Walikota
Makassar yang baru 50 hari menjabat ini menyampaikan perlunya anak muda dan mahasiswa
dalam melakukan gerakan tidak hanya pada aksi-aksi turun ke jalan.
“Sebagai anak muda, kerja moral seperti menjaga kebersihan lingkungan dari sampah, ini juga bentuk perjuangan yang dirahmati oleh Allah SWT,” ujar Dannya Poemanto.
Pelantikan
HMI Cabang Makassar ini juga dihadiri oleh alumni dan senior HMI Cabang
Makassar dari lintas generasi baik era 90-an maupun era 2000-an.
Sementara
itu, sebelumnya Ketua Umum HMI Cabang Makassar, Najamuddin Arfah dalam
sambutannya menyampaikan tentang perlunya re-orientasi baru bagi gerakan
kemahasiswaan khususnya gerakan mahasiswa Islam.
Mantan Ketua Umum BEM STIE
YPUP 2010-2011 ini menjelaskan tema kepengurusan HMI Cabang Makassar periode
2014-2015 adalah “HMI Back to Campus,”.
“Tema
ini kami angkat untuk mengembalikan HMI ke kampus-kampus dengan melakukan
akselerasi gerakan keilmuan sesuai dengan konteks dan basis keilmuan kader HMI
di tiap-tiap kampus,” jelasnya.
Lebih
lanjut, anak muda kelahiran 18 Desember 1989 ini mengungkapkan tantangan
gerakan mahasiswa saat ini sangat berbeda konteksnya dibanding gerakan
mahasiswa terdahulu. “Demokratisasi, Globalisasi dan konsolidasi gerakan yang
tidak massif menjadi tantangan tersendiri bagi gerakan mahasiswa, khususnya
HMI,” katanya.
Olehnya
itu, lanjut Najamuddin, diperlukan diskursus lebih jauh untuk kemudian
merumuskan arah dan konsep gerakan baru bagi organisasi gerakan mahasiswa saat
ini.
“Gerakan
baru bagi HMI, khususnya HMI Cabang Makassar adalah mengembalikan eksistensi
dan peran-peran kader HMI kembali ke kampus-kampus dan melakukan proses
dialektika, kajian, diskusi dan pertarungan ide sesuai dengan lokus keilmuan
setiap kader,” ungkapnya. (ist/kdm)
Sumber: http://buletinsia.com
0 komentar:
Posting Komentar