MAKASSAR, TURUNGKA.COM – Mencermati
proses penganggaran pembangunan beberapa waktu terakhir, khususnya di Takalar, Sulawesi
Selatan, Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Wilayah Sulawesi Selatan melihat
bahwa secara umum wawasan para legislator, belum responsif gender.
“Hal
ini terlihat pada proses penganggaran yang sangat minim diarahkan untuk
perempuan, sementara perempuan termasuk kelompok yang rentan atas kemiskinan”.
Jelas Sekretaris Wilayah KPI Sulawesi Selatan, Marselina May.
Melihat
kenyataan tersebut, salah satu hal yang menjadi prioritas KPI ke depan adalah
akan mendorong anggota KPI dan perempuan pada umumnya untuk menjadi anggota
parlemen, “Kita juga akan melakukan peningkatan kapastitas semua anggota KPI
yang duduk di parlemen.” Lanjut Marselina.
Saat
ini, KPI intens melakukan pengorganisasian perempuan di tingkat akar rumput
dengan membentuk Balai Perempuan, tempat bagi perempuan untuk belajar mengenai
isu keperempuanan dan isu kontemporer lainnya.
KPI Sulsel juga berkomitmen untuk mengawal dan memberikan penguatan kapasitas bagi perempuan di legislatif dalam rangkamemaksimalkanperan dan fungsinya sebagai wakil rakyat untuk menghasilkan kebijakan yang responsif gender.
KPI Sulsel juga berkomitmen untuk mengawal dan memberikan penguatan kapasitas bagi perempuan di legislatif dalam rangkamemaksimalkanperan dan fungsinya sebagai wakil rakyat untuk menghasilkan kebijakan yang responsif gender.
0 komentar:
Posting Komentar