PATTALLASSANG,
TURUNGKA.COM –
Kepolisian Resort (Polres) Kabupaten Takalar mensinyalir bahwa demonstrasi
Serikat Tani Polongbangkeng yang berakhir bentrok dengan pihak Pabrik Gula
Takalar, senin (27/10/2014), ditunggangi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kasat
Intel Polres Takalar, AKP Muzakkir SH., MH. untuk menjawab pertanyaan peserta dialog
yang digelar oleh GP Anshor Takalar di Cofee Alif Net,
rabu (29/10/2014) sore.
"Ya memang betul, dari apa yang kami
temukan di lapangan, memang ada oknum yang sebenarnya bukan orang SPT yang ikut
berdemo dan melakukan penolakan terkait lahan yang digarap oleh pihak PTPN.”
Jelas Muzakkir.
Masih menurutnya, “Kami mencurigai
mereka karena dari penyisiran yang kami lakukan diantara mereka ada yang ber-KTP
makassar dan sebagai mahasiswa."
“orang-orang itu telah ada dalam radar
kami, fakta-fakta keterlibatan mereka sudah di tangan, foto-foto dan identitas
bahkan sekretariat mereka di Makassar sudah kami ketahui.” Tegas Muzakkir.
Menyikapi konflik yang terjadi antara Ptpn
dan Serikat Tani Polongbangkeng (SPT) , pria kelahiran Takalar itu berkomentar
hati-hati.
“Ya logikanya begini, tidak mungkin
petani menuntut haknya jika tidak memiliki kelengkapan bukti hukum seperti
sertifikat tanah, dan tidak mungkin pula pihak PTPN berani menggarap lahan jika
tidak punya bukti hukum pula seperti surat bukti pembelian atau penyewaan
tanah, sebagai penegak hukum tentu semuanya harus sesuai dengan bukti hukum
tersebut."
“Sayangnya banyak informasi yang
kurang jelas beredar dikalangan petani, seperti adanya janji dari pemerintah
bahwa mereka akan mendapat 2 hektare tanah per-KK, inilah yang justru
memperkeruh suasana.” Pungkasnya. (idm/kdm)
0 komentar:
Posting Komentar