MAKASSAR,
TURUNGKA.COM – Ketua Umum Pimpinan Wilayah Pemuda Muslimin
Indonesia Sulawesi Selatan, Muhammad Kasman, menyampaikan materi Logika Jurnalisme di hadapan 70
orang peserta Pendidikan Jurnalistik Dasar Mahasiswa Islam 2015.
“Logika jurnalisme dibangun di atas pondasi
etika, sebab seorang jurnalis senantiasa berada pada posisi kritis antara kepentingan
media pers dengan kewajiban etik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan
informasi yang akurat dan bermutu.” Jelas Kasman.
Dengan menguti aristoteles, Kasman mengatakan
bahwa tujuan etika adalah untuk mencapai kebahagiaan yang dikenal dengan
istilah eudaimonia yang berkaitan juga dengan arete (keutamaan). “Dalam perspektif ini, etika ditegakkan
demi kebahagiaan dan keutamaan hidup.”
Selain itu, Kant juga mengajarkan bahwa tindakan itu benar
kalau ia selaras dengan prinsip kewajiban yang relevan untuknya. Norma moral mengikat secara mutlak dan tidak
tergantung dari apakah ketaatan atas norma itu membawa hasil yang menguntungkan
atau tidak.
“Inilah yang dimaksud dengan deontologi moral
yang darinya diturunkan konsep deontologi jurnlisme: Hormat dan
perlindungan atas hak warga negara akan informasi dan sarana-sarana yang perlu
untuk mendapatkannya, Hormat dan perlindungan
atas hak individual lain dari warga negara, dan
Ajakan untuk menjaga harmoni masyarakat.” Urai Kasman.
Jadi ukuran logis dan tidaknya informasi yang
disajikan oleh seorang jurnalis sangat dipengaruhi oleh bangunan etika yang
melandasinya, baik itu etika individual, etika sosial, maupun etika
institusional.
Acara yang digelar oleh Lembaga Pers Mahasiswa
Islam Cabang Makassar di Ballaroom Lantai II Menara Phinisi Universitas Negeri
makassar ini mengangkat tema, “menjadi Insan Pers yang Islami” (ist/kdm)
0 komentar:
Posting Komentar