JAKARTA,
TURUNGKA.COM - Perwakilan 32 elemen yang ada di kampus
Universitas Indonesia Timur (UIT) saat ini sedang berada di Jakarta untuk
bertemu Kemendikti.
Pertemuan ini untuk meminta pihak kemendikti melakukan
evaluasi atas sanksi yang selama ini berikan kepada kampus UIT. Pasalnya
selama ini pihak UIT sedang melakukan perbaikan sesuai dengan petunjuk dari
pihak Kemendikti.
"Kita mau mempertanyakan akan evaluasi yang tidak
pernah dilakukan, namun tiba-tiba ada sanksi baru lagi yang
diberikan, inikan aneh," ujar Humas
UIT, Zulkarnain Hamson, Rabu (17/10/2018).
Dia menjelaskan bahwa kedatangannya di Jakarta bersama 32
elemen kampus tersebut sebagai bentuk perlawanan mereka terhadapa kebijakan
LD2K Kemedikti yang memberikan sanksi tanpa melihat perubahan yang terjadi di
kampus UIT.
"Jangan karena hanya pengaduan 40 orang, tidak
melakukan cek, langsung mengeluarkan sanksi," tegasnya.
Karenanya dia berharap bisa bertemu dan berdialog dengan
pihak kemendikti, untuk menyampaikan aspirasi ratusan mahasiswa dan dosen yang
selama berada di kampus UIT.
Jika saja apa yang menjadi aspirasi mereka tidak direspon
oleh pihak kemendikti, maka pihaknya akan terus berjuang
termasuk akan mengadu ke presiden dan berjuaang lewat jalur hukum.
"Kita juga sudah siapkan langkah hukum untuk
menggugat LD2K, jika apa yang menjadi aspirasi kita tidak di indahkan," tutupnya.
Zulkarnain menjelaskan ke jakarta dengan membawa surat
pernyataan dari semua dekan dan prodi yang ada di UIT. Selain membawa surat
pernyataan beberapa elemen kampus juga ikut dalam rombongan ini, mulai dari
perwakilan mahasiswa, UKM Pers dan beberapa organisasi kampus lainnya. (ahm/kdm)
0 komentar:
Posting Komentar